About

Selasa, 27 Agustus 2013

KETAQWAAN SANG PENCURI, Rumah Yatim

Sahabat, sesungguhnya kita diberi kemampuan dan kemudahan oleh Allah SWT mendapatkan HARTA KEKAYAAN bukanlah karena kecanggihan kita dalam mencari harta kekayaan itu melainkan karena keberadaan ORANG - ORANG LEMAH (DHUAFA) yang ada disekitar kita. Mereka lemah bukan karena mereka tidak mau kerja keras, mereka lemah karena sistem yang membuat mereka terus melemah, kurangnya kesempatan, dan ketidakpedulian orang-orang di sekitarnya. 

Untuk itulah Allah SWT menitipkan harta kekayaan kepada kita yang didalamnya ada 2,5% Hak mereka, dan Agar kita mampu menunaikan KEWAJIBAN MEMULIAKAN ISLAM DAN KAUM MUSLIMIN dengan berbagai   

                                                   bentuk Amal Sholeh yang kita lakukan. 

dan ketahuilah, Allah SWT sangat mudah MENGAMBIL PAKSA harta kekayaan yang telah kita raih itu dengan caraNYa.
-----------
Para orang kaya di Kota Basrah gelisah. Akhir-akhir ini, di rumah beberapa orang kaya telah terjadi pencurian. Peristiwa ini membuat orang kaya lainnya merasa waswas. 

Jangan-jangan, mereka akan menjadi sasaran berikutnya. Herannya, walau si pencuri sudah berhasil mendobrak masuk dan mengetahui letak harta mereka, si pencuri tidak pernah mengambil semua uang dan harta mereka. Si pencuri hanya mengambil sejumlah kecilnya saja. Walau begitu, tetap saja peristiwa pencurian ini membuat mereka waspada.

Pada suatu malam, seorang pemuda mengendap-endap masuk ke salah satu rumah orang kaya tersebut.

“Alhamdulillah, semua terlelap,” kata pencuri itu ketika sudah berhasil memasuki rumah.

Lalu, dia mencari di mana letak uang dan emas si tuan rumah disimpan. Si pencuri bergerak dengan rapi. Dia tidak membuat seisi rumah berantakan. Ketika satu per satu barang dibongkar, dia selalu membereskannya kembali. Hingga akhirnya, dia menemukan tempat harta dan uang itu disimpan.

Dia mengeluarkan isi lemari tanpa sisa. Namun, bukannya memasukkannya ke dalam tas yang dia bawa, melainkan dia mulai menghitungnya dengan cermat.

Sayup-sayup terdengar azan.
“Allahu Akbar... Allahu Akbar...,” suara azan subuh berkumandang.

“Allahu Akbar...,” ujar sang pencuri dalam hati. “Sudah waktunya azan, aku harus segera shalat....”. Dia beranjak dari duduk, lalu melakukan shalat.

Tiba-tiba, tuan rumah itu terbangun. Dia sangat terkejut karena lemari kekayaannya terbuka lebar serta harta bendanya berserakan dan ada orang yang sedang shalat.

“Siapa dia?” tanya istrinya heran.
“Apa yang terjadi?” si tuan rumah tak kalah heran.

Mereka lalu menunggu sampai si pencuri selesai shalat.
“Hei siapa kau?” bentak tuan rumah kepada si pencuri setelah melepaskan salam.Si pencuri tidak menyahut.

“Azan telah memanggil semua manusia untuk menunaikan urusannya dengan Allah. Bukankah lebih baik Tuan shalat terlebih dahulu sebelum menyelesaikan urusan kita?” kata si pencuri.

“Aku tidak peduli, siapa kau?” bentaknya lagi sambil menodongkan senjata ke arah pencuri. “Apakah Tuan selalu melalaikan shalat?” tanya pencuri dengan tenang.
“Itu bukan urusanmu,” jawabnya ketus.
“Apakah Tuan berzakat?”
“Zakat? Untuk apa? Harta yang kukumpulkan itu dengan jerih payahku sendiri. Jadi, untuk apa aku menghambur-hamburkannya melalui zakat,” jawab si tuan rumah. 

“Kalau begitu, aku akan menjawab pertanyaan Tuan. Aku adalah seorang pencuri, tapi yang aku curi adalah hak orang lain yang ada dalam hartamu. Aku mengambil 2,5% dari harta yang kaumiliki dan kusalurkan sebagai zakat,” jawab si pencuri dengan sangat tenang.

“Tapi kali ini, aku terlambat datang ke rumahmu hingga belum selelesai menghitung zakat, azan sudah memanggil untuk shalat. Itu sebabnya, aku shalat terlebih dahulu,” lanjut si pencuri.

Tuan rumah dan istrinya saling pandang keheranan. “Kau sudah gila. Bagaimana jika aku berteriak dan membuat orang seisi kampung menangkapmu?” tanya si tuan rumah.
“Biarlah Allah yang menjagaku. Aku mencuri untuk tujuan baik.”
“Adakah sebuah pencurian yang bertujuan baik?
Adakah pencuri yang menganggap apa yang dilakukannya merupakan bagian dari ketakwaan?”

“Semoga memang ada. Aku tidak pernah menggunakan uang curianku untukku sendiri, tetapi kubagikan kepada orang-orang miskin di sekitarmu. Tidakkah kau tahu disamping rumah mewahmu ini ada seorang tetanggamu yang merintih karena kelaparan?” tanya si pencuri.

Orang kaya dan istrinya itu lalu tertunduk dan menangis haru.

“Sungguh baik budi pekertimu. Mulai saat ini,aku akan berzakat dan bersedekah. Aku juga akan mengajak orang kaya lainnya untuk melakukan hal yang sama. Semoga dengan apa yang kami lakukan, banyak orang miskin yang terbebas dari rasa lapar,” kata orang kaya itu dengan yakin.

Setelah itu, dia memberikan seluruh harta bendanya kepada si pencuri, “Tolong bagikan kepada orang-orang miskin yang kelaparan di kota ini.”

Sejak itu, tidak ada pencurian lagi di Kota Basrad dan para orang kaya secara aktif menyalurkan zakatnya kepada yang berhak.

Kisah diatas bukan berarti menghalalkan pencurian dengan dalih mengambil zakat, seperti seperti juga yang sedang marak akhir-akhir ini. Dengan dalih BERJUANG tapi mendanai perjuangan dengan cara MERAMPOK dan MEMBUNUH.

sebenarnya kisah diatas mengandung HIKMAH yang cukup dalam, ada yang tau ? silahkan......

“Bertakwalah kepada Allah di mana pun kamu berada dan ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya perbuatan baik itu akan menghapuskan (dosa) perbuatan buruk tersebut. Bergaullah dengan manusia yang berakhlak luhur.” –HR TIRMIDZI

By : MOTIVATOR IDEOLOGIS, WhatsApp 087885554556 = JALUR CURHAT TANPA BATAS
-----------------------------------
MULIA KITA DENGAN MEMBERI, ABADIKAN YANG TERSISA DENGAN SEDEKAH bersama http://www.rumah-yatim-indonesia.blogspot.com/
------------------------------------
Rekening Rumah Yatim Indonesia 

Bank BCA : 
054 0766 100 Cabang Tasikmalaya atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia 

Bank MANDIRI : 
131 0010 47 1011 Cab.Tasikmalaya, atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia

Bank MUAMALAT:
151 001 9138 Cab.Tasikmalaya, atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia

Bank SYARIAH MANDIRI : 
70 323 61 948 Cab.Tasikmalaya, atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia 

Bank BNI : 
0244 928 496 Cab.Tasikmalaya, atas nama Rumah Yatim Indonesia 

BNI Syari'ah : 
65 235 181 41 Cab.Tasikmalaya, atas nama Rumah Yatim Indonesia 

Bank BRI : 
01000 1055 2255 02 Cab.Tasikmalaya, atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia 

Bank bjb : 
001 777 8552 100 Cab.Tasikmalaya, atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia 

Bagi Anda YANG INGIN konfirmasi silahkan SMS atau Hubungi ke 081313999801 atau 087885554556

0 komentar:

Posting Komentar

"Tolong jangan memberikan komentar yang menusuk di hati lalu tembus di jantung admin" :-)