About

Senin, 04 Maret 2013

SUKSES DENGAN MENINGGALKAN HAL YANG RAGU, Rumah Yatim



Abdul Khaer adalah seorang teller di sebuah bank milik pemerintah. Sudah 2 tahun ia bertugas menjadi teller. Sikapnya yang ramah dan murah senyum membuat banyak nasabah ingin mengambil antrian di konter miliknya.
Belakangan, ia dipindah oleh kepala cabang ke bagian kliring. Di posnya yang baru, Abdul Khaer malah memperoleh banyak kenalan dari kalangan korporat. Seperti sebuah hal yang lumrah, setiap kali Abdul Khaer membantu nasabahnya mengkliring sebuah cek, maka secara otomatis, mereka memberi uang ‘tips’ kepadanya.

Pada awalnya, Abdul Khaer selalu menolak. Namun, karena para nasabah selalu berkeras untuk memberi, apalagi atasannya pernah sekali menegurnya dengan keras atas ‘sikapnya’ tadi, maka uang tips dari para nasabah pun ia terima. Meski ia terima secara lahir, namun batinnya selalu menolak. Ia beranggapan bahwa ini bukanlah haknya. Semua uang tips yang ia terima, disimpannya atau diberikan kepada mereka yang membutuhkan. Tidak pernah uang-uang tersebut ia bawa pulang untuk dimakan oleh keluarganya di rumah.

Abdul Khaer sejak ditempatkan diposnya yang baru senantiasa gelisah. Ia selalu berdoa kepada Allah untuk diberi petunjuk kebenaran. Meminta agar ditempatkan pada posisi yang layak. Di lingkungan yang baik, serta diberi nafkah yang halal dan barakah. Doa itu selalu ia baca berulang-ulang dalam setiap shalatnya.

Suatu saat Abdul Khaer menghadiri shalat Jum’at di sebuah masjid dekat kantornya. Saat itu ia mendengar khatib menyampaikan khutbahnya. Abdul Khaer mengikuti setiap pembicaraan khatib dengan seksama. Rupanya, tema yang dibicarakan khatib telah menyita perhatiannya. Hingga saat sang khatib menyampaikan sebuah hadits Rasulullah Saw. dengan suara lantang, “Setiap daging yang tumbuh dari barang yang haram, maka nerakalah yang pantas untuknya.”

Suara khatib Jum’at masih mengiang di kepalanya. Sejenak Abdul Khaer menatap wajah khatib yang sedang berkhutbah. Ia dapati wajah yang tegas namun ikhlas menyampaikan ajaran agama. Abdul Khaer mengerti ini merupakan pesan Tuhan yang ditujukan kepadanya.

Sejurus kemudian Abdul Khaer menundukkan kepala. Ia tafakkur menghitung dosa. Satu per satu wajah istri dan anak-anaknya hadir dihadapan. Abdul Khaer begitu takut bila mereka yang ia cintai masuk neraka Allah Swt sebab ulahnya. Ya, sebab ia menerima uang haram yang bukan haknya!

Tak kuasa menanggung perasaan dosa yang begitu besar, tangis Abdul Khaer pun meledak. Dalam keheningan khutbah Jum’at, di mana tak satupun orang berbicara selain khatib, sesenggukan Abdul Khaer terdengar begitu nyata.

Usai shalat Jum’at dua rakaat, sang Khatib menghampirinya. Usai berkenalan, khatib bertanya kepada Abdul Khaer atas apa yang membuatnya menangis. Ia pun menceritakan hubungan pekerjaannya dengan apa yang diceramahkan sang khatib. Abdul Khaer tak lupa meminta petunjuk dari sang khatib.

Tak banyak yang disampaikan oleh khatib. Beliau mengutip sebuah hadits Nabi Saw. untuk pegangan hidup Abdul Khaer.


“Tinggalkan perkara yang membuatmu ragu kepada hal yang tidak membuatmu ragu!” (HR Tirmidzi)


Abdul Khaer memahami pesan khatib itu, dan seminggu kemudian ia menyatakan undur diri dari bank pemenintah tempat ia bekerja.

Kejadian itu terjadi pada tahun 1975, usai itu ia bekerja di perusahaan mertuanya dalam bidang ekspedisi laut. Hanya dalam tempo 1 tahun, ia sudah dipercaya untuk memimpin perusahaan. Di tahun 1983, Abdul Khaer sudah mampu mengoperasikan 7 kapal laut, dan 3 di antaranya adalah miliknya sendiri. Subhanallah, Allah berkenan melimpahkan rezeki yang berkah kepadanya hanya dalam tempo singkat. Dan pada tahun yang sama, Abdul Khaer dan istrinya memenuhi panggilan Allah untuk berhaji ke rumah-Nya. Subhanallah wallahu akbar walillahil hamd!

Sahabat, begitulah Allah SWT, begitu mudahnya kita bertanya, begitu mudah pula DIA kasih jawaban, jadi jika kita berada dalam sebuah ‘ KERAGUAN HUKUM’ bisa tanya langsung kepada SANG PEMBUAT HUKUM di Alam Semesta ini, Dialah Allah yang akan memberikan jawabannya dengan CARANYA.

Ya… segalanya akan MUDAH ketika kita sudah sampai pada KEPATUHAN dan KEPASRAHAN hanya kepada Allah SWT, karena bersamaNYA tidak ada yang mustahil yang dapat kita raih.

MULIA kita dengan MEMBERI, ABADIKAN yang TERSISA dengan SEDEKAH


Yuk, Kita ikutan Program-Program Amal Sholeh Rutin di Rumah Yatim Indonesia, silahkan dipilih sesuai kemampuan dan selera kita : FOOD for YATIM, PERISAI HIDUP, SEDEKAH DAGING, WAKAF AL-QUR’AN, WAKAF BANGUNAN, SENYUM ZAKAT, WAKAF SAWAH, WAKAF IKAN , WAKAF SUMUR dan WAKAF BUSANA SHOLAT. bisa langsung di klik saja info lengkapnya disini http://www.rumah-yatim-indonesia.org/


Ust.Aly, Motivator Ideologis, tolong SHARE Ya

Rekening Rumah Yatim Indonesia


Bank BCA :
Cabang Tasikmalaya
054 0766 100 atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia (Recomended)
KCU. Kalimalang
230.38888 96 atas nama Yayasan BANTU
230.0300 807 atas nama Yayasan Husnul Khotimah


Bank MANDIRI :
13 10010 47 1011 Cab.Tasikmalaya, atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia (Recomended)
156.0003 296 409 Cab.Jatibening, atas nama Yayasan Husnul Khotimah

Bank MUAMALAT :
0001.358.656 Cab.Tasikmalaya, atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia (Recomended)
305.00116.15 Cab.Kalimalang, atas nama Yayasan Husnul Khotimah

Bank SYARIAH MANDIRI :
70 323 619 48 Cab.Tasikmalaya, atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia

Bank BNI :
0244 928 496 Cab.Tasikmalaya, atas nama Rumah Yatim Indonesia

BNI Syari'ah :
65 235 181 41 Cab.Tasikmalaya, atas nama Rumah Yatim Indonesia

Bank BRI :
01000 1055 2255 02 Cab.Tasikmalaya, atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia

Bank bjb :
001 777 8552 100 Cab.Tasikmalaya, atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

"Tolong jangan memberikan komentar yang menusuk di hati lalu tembus di jantung admin" :-)