About

Rumah Yatim Indonesia

MULIA KITA DENGAN MEMBERI, ABADIKAN YANG TERSISA DENGAN SEDEKAH

Rumah Yatim Indonesia

MULIA KITA DENGAN MEMBERI, ABADIKAN YANG TERSISA DENGAN SEDEKAH

Rumah Yatim Indonesia

MULIA KITA DENGAN MEMBERI, ABADIKAN YANG TERSISA DENGAN SEDEKAH

Rumah Yatim Indonesia

MULIA KITA DENGAN MEMBERI, ABADIKAN YANG TERSISA DENGAN SEDEKAH

Rumah Yatim Indonesia

MULIA KITA DENGAN MEMBERI, ABADIKAN YANG TERSISA DENGAN SEDEKAH

Sabtu, 11 Januari 2014

Kisah Sepotong Kain Putih,Rumah Yatim

Hari ini ada ribuan gulung kain, diperjual-belikan di pasar-pasar di kota ini. Hari ini ada sedemikian banyak kain putih, yang sedang dibeli, diukur dan dipotong. Hari ini ada sedemikian banyak kain putih yang siap digunakan sebagai kain kafan. Hari ini ada sedemikian banyak kain kafan yang seolah bertanya untuk siapa ia akan dibeli.

Esok hari, siapa gerangan pembeli be...rikutnya. Bisa jadi kain putih itu akan dibeli orang yang tidak kita kenal, Bisa jadi kain putih itu kita sendiri yang membelinya untuk tetangga atau keluarga terdekat kita. Bisa jadi seseorang sedang membelikannya untuk jenazah kita yang sedang menunggu dikubur,

Engkau boleh saja tertawa, tapi bisa jadi kain kafanmu ada di truk pengirim barang yang sedang diparkir di pinggir toko kain itu. Engkau boleh saja berencana, tapi bisa jadi kain kafanmu sedang dipesan si pemilik toko. Engkau boleh saja tidur nyenyak, tapi bisa jadi seorang penenun sedang memintal kain kafanmu. Engkau boleh saja menikmati keindahan alam pertanian, tapi boleh jadi seorang petani sedang memanen kapas bahan kain kafanmu.

Kita tidak tahu kapan hidup kita berakhir. Kita juga tidak tahu kain kafan mana yang akan menemani kita di kuburan. Tapi yang jelas kain itu ada di suatu tempat,

Kain putih itu sendiri tidak pernah tahu kepada siapa ia akan digunakan. Seandainya ia bisa berbicara, tentu ia akan meminta agar digunakan pada orang soleh yang selalu mempersiapkan diri untuk kehidupan berikutnya.

https://www.facebook.com/media/set/?set=a.10152102372357008.1073741846.54017882007&type=1

-----------------------------------
MULIA KITA DENGAN MEMBERI, ABADIKAN YANG TERSISA DENGAN SEDEKAH bersama http://rumahyatim.info/
------------------------------------

Kisah Sepotong Kain Putih, Rumah Yatim

Hari ini ada ribuan gulung kain, diperjual-belikan di pasar-pasar di kota ini. Hari ini ada sedemikian banyak kain putih, yang sedang dibeli, diukur dan dipotong. Hari ini ada sedemikian banyak kain putih yang siap digunakan sebagai kain kafan. Hari ini ada sedemikian banyak kain kafan yang seolah bertanya untuk siapa ia akan dibeli.

Esok hari, siapa gerangan pembeli be...rikutnya. Bisa jadi kain putih itu akan dibeli orang yang tidak kita kenal, Bisa jadi kain putih itu kita sendiri yang membelinya untuk tetangga atau keluarga terdekat kita. Bisa jadi seseorang sedang membelikannya untuk jenazah kita yang sedang menunggu dikubur,

Engkau boleh saja tertawa, tapi bisa jadi kain kafanmu ada di truk pengirim barang yang sedang diparkir di pinggir toko kain itu. Engkau boleh saja berencana, tapi bisa jadi kain kafanmu sedang dipesan si pemilik toko. Engkau boleh saja tidur nyenyak, tapi bisa jadi seorang penenun sedang memintal kain kafanmu. Engkau boleh saja menikmati keindahan alam pertanian, tapi boleh jadi seorang petani sedang memanen kapas bahan kain kafanmu.

Kita tidak tahu kapan hidup kita berakhir. Kita juga tidak tahu kain kafan mana yang akan menemani kita di kuburan. Tapi yang jelas kain itu ada di suatu tempat,

Kain putih itu sendiri tidak pernah tahu kepada siapa ia akan digunakan. Seandainya ia bisa berbicara, tentu ia akan meminta agar digunakan pada orang soleh yang selalu mempersiapkan diri untuk kehidupan berikutnya.

https://www.facebook.com/media/set/?set=a.10152102372357008.1073741846.54017882007&type=1

-----------------------------------
MULIA KITA DENGAN MEMBERI, ABADIKAN YANG TERSISA DENGAN SEDEKAH bersama http://rumahyatim.info/
------------------------------------


Rekening Rumah Yatim Indonesia

Bank BCA :
054 0766 100 Cabang Tasikmalaya atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia

Bank MANDIRI :
131 0010 47 1011 Cab.Tasikmalaya, atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia

Bank MUAMALAT:
151 001 9138 Cab.Tasikmalaya, atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia

Bank SYARIAH MANDIRI :
70 323 61 948 Cab.Tasikmalaya, atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia

Bank BNI :
0244 928 496 Cab.Tasikmalaya, atas nama Rumah Yatim Indonesia

BNI Syari'ah :
65 235 181 41 Cab.Tasikmalaya, atas nama Rumah Yatim Indonesia

Bank BRI :
01000 1055 2255 02 Cab.Tasikmalaya, atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia

JANGANLAH BERPUTUS ASA DARI RAHMAT ALLAH, Rumah Yatim

Saat kau merasa masalahmu semakin rumit dan sulit,
Allah selalu ada di sisimu.Saat kau merasa menyesal
atas keputusan yang telah kau ambil,
Allah akan ada di sampingmu.

Saat kau merasa tak ingin melanjutkan hidupmu,
saat kau mulai tidak percaya terhadap kemampuanmu, saat kau mulai frustasi, saat kau tak ingin melakukan apa pun,saat kau mengalami kegagalan demi kegagalan, saat kau pulang dengantangan kosong dari suatu urusan,
saat kau tak mendapatkan apa yang diharapkan.

Allah akan berada di pihakmu
Allah selalu ada bersamamu
Dia tak pernah meninggalkanmu.

Kaulah yang mungkin pernah meninggalkan nya.

Ingatlah, jangan pernah menyerah sedetik pun
Jangan pernah berputus asa dari rahmat-Nya
Berbaik sangkalah kepada-Nya
Berharaplah hanya kepada-Nya.

Yakinlah, Dia akan memberi jalan keluar atas
semua masalahmu.

Percayalah, Dia akan memberi ketetapan
terbaik atas hidupmu Kau hanya perlu
berikhtiar, diiringi doa tanpa lelah,
lalu disempurnakan dengan bertawakal dan
bersabar Sungguh, Dia tak pernah
mengabaikanmu

Mulai sekarang, berjanjilah kau akan mendekati-Nya

Mulai sekarang, berjanjilah kau akan membuang
semua prasangka burukmu.

Mulai sekarang, berjanjilah kau tidak akan pernah
berputus asa lagi .

" Ya Allah tanamkan di hati kami
kekuatan dan keindahan iman, hiasilah hidup kami
dengan kenikmatan ibadah dan kemuliaan
akhlak, serta selamatkan kami dari semua fitnah
dan keinginan maksiat."

Aamiin.

https://www.facebook.com/media/set/?set=a.10152102372357008.1073741846.54017882007&type=1

-----------------------------------
MULIA KITA DENGAN MEMBERI, ABADIKAN YANG TERSISA DENGAN SEDEKAH bersama http://rumahyatim.info/
------------------------------------

Sabtu, 04 Januari 2014

ARTI SEBUAH TOGA, Rumah Yatim

Sahabat, kadang kita merasa begitu bangga terhadap sebuah Prestasi atau kesuksesan yang menjadi impian kita, salahkah ? Oh tidak, tapi jika kita berhenti pada kebanggan dan hasil yang telah kita capai itu, maka sebenarnya kita telah menanam KERENDAHAN dalam diri kita, kok gitu sih ?

Ya, segala bentuk prestasi dan kesuksesan yang tidak kita maksimalkan untuk tujuan memuliakan Islam dan Kaum Muslimin adalah DUNIA, Dunia itu memiliki makna BENAR-BENAR RENDAH.

Lawan dari kata Rendah adalah TINGGI atau disebut dengan ISLAM = ya'lu wala yu'la 'alaih = Tinggi yang tak tertandingi ketinggiannya.

Maka segala upaya dalam rangka memuliakan Islam dan Kaum Muslimin adalah KETINGGIAN yang tak tertandingi.

Jadi jangan pernah berbangga dulu atas prestasi dan kesuksesan yang telah kita raih, sebelum kita bertanya kepada diri kita "UNTUK APA SEMUA ITU ?"

---------
Laila tidak pernah mengenal kuttab desa (Sekolah Agama/Madrasah Diniyah) seperti kebanyakan anak-anak. Karena ia adalah anak seorang tuan besar. Ayahnya menganggapnya sebagai ”primadona” rumah mereka. Ia biasa memandang ke arah desa dan anak-anak di sana dari sebuah “menara gading”. Ia telah membuat sebuah pembatas psikologis yang menakutkan dengan anak-anak itu. Pagar istananya yang tinggi itu menggambarkan kesombongan para penghuninya.

Ayah Laila menyewakan seorang guru bahasa asing untuk Laila. Sedangkan soal pakaian, maka pakaiannya khusus didatangkan dari Pierre Cardin dan Cristian Dior. Lalu Sekolah Saint George adalah tempat belajar pertamanya.

Laila tumbuh semakin dewasa. Ia benar-benar telah terwarnai dan dipenuhi dengan kekaguman pada peradaban Barat. Dan ketika ia mendapatkan beasiswa dari kampus untuk berangkat ke Sorbonne, judul tesis yang ia pilih adalah Urgensi Pemikiran Barat dalam Membangun Peradaban Manusia”!!! Dan ia berhasil menyelesaikannya.

Selama empat tahun di Sorbonne, ia berhasil menyelesaikan tesisnya. Tidak terbayangkan, betapa sering ia bermimpi memasuki acara wisuda kelulusannya, toga wisuda dan foto kenang-kenangannya. Ah, kini tiba waktunya untuk membeli pakaian dan toga wisuda untuk momen terpenting di sepanjang sejarah studinya.

Ia turun ke jalan-jalan Kota Paris untuk membeli pakaian dan toga wisudanya. Dan saat ia berjalan pulang, ia singgah menemui sahabatnya, Anne, agar ikut serta merasakan kegembiraannya. Entah mengapa, Anne tiba-tiba bertanya padanya; “Apakah engkau tahu, wahai Lailah, kisah asal-muasal toga ini?”

“Tidak. Aku tidak pernah bertanya pada diriku sendiri sekalipun tentang itu. Yang aku tahu adalah bahwa ini merupakan salah satu budaya Barat.,”jawab Laila.

“Tidak, Laila. Dahulu universitas-universitas Andalusia yang muslim pernah menjadi pusat-pusat ilmu dan peradaban di Barat. Para lulusannya -yang merupakan orang-orang Barat dengan bangga mengenakan jubah Arab yang mirip dengan pakajan wisuda ini, agar mereka bisa dibedakan dan dianggap sebagai bagian dari kalangan istimewa di tengah masyarakat Eropa dengan ilmu dan peradaban yang telah mereka pelajari dari para sarjana-sarjana Muslim. Hingga akhirnya pakaian itu kemudian menjadi budaya Barat,” papar Anne.

Jawaban itu seperti sebuah hantaman keras bagi Laila! Yah, dia yang telah menghabiskan hidupnya sejak kecil dalam pelukan sekolah-sekolah berpemikiran Barat mulai “Saint George” hingga “Sorbonne”.

Laila mengangguk-anggukkan kepalanya dan berkata: Jadi dari kami semuanya berasal??! Kamilah yang menjadi pondasi peradaban manusia??!

Ia teringat pada kata-kata neneknya: “Wahai anakku, kepribadian Islam itu adalah kepribadian yang lurus.”

Laila kembali dari Sorbonne dengan membawa ijazah magisternya. Namun hatinya sesak mengingat kekuasaan Andalusia yang hilang. Sesak karena telah melewati tahun-tahun yang panjang untuk meneliti tentang urgensi pemikiran Barat.

Laila akhirnya kembali tapi dengan pemikiran yang baru, dan sebuah misi baru. Misi itu adalah bagaimana mengajari mahasiswi-mahasiswinya di Universitas tentang urgensi pemikiran Islam dalam membangun peradaban kemanusiaan dan bagaimana menghindarkan anak-anak kita dari sisi-sisi negatif yang selama ini kita terjatuh di dalamnya.

Laila akhirnya kembali dan ia tidak lagi pernah memandang kuttab-kuttab itu dari menara gadingnya. Ia kini memandangnya dengan pandangan penuh penghormatan dan penghargaan.

Hari-hari berlalu. Laila kini telah menikah. Dan ia akhirnya mengirim anak-anaknya belajar di kuttab itu, agar mereka kelak dapat mengembalikan kejayaan nenek moyang mereka.
-----------------
Saat ini juga mari kita terlibat aktif dalam segala upaya memuliakan Islam dan Kaum Muslimin bersama Rumah Yatim Indonesia dalam berbagai Program Amal Sholeh di :

https://www.facebook.com/media/set/?set=a.10152102372357008.1073741846.54017882007&type=1

By : MOTIVATOR IDEOLOGIS,
JALUR CURHAT TANPA BATAS
PIN BB : 75AEDD52
WhatsApp : 08788 555 4556
-----------------------------------
MULIA KITA DENGAN MEMBERI, ABADIKAN YANG TERSISA DENGAN SEDEKAH bersama http://www.rumah-yatim-indonesia.blogspot.com/
------------------------------------

Rekening Rumah Yatim Indonesia

Bank BCA :
054 0766 100 Cabang Tasikmalaya atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia

Bank MANDIRI :
131 0010 47 1011 Cab.Tasikmalaya, atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia

Bank MUAMALAT:
151 001 9138 Cab.Tasikmalaya, atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia

Bank SYARIAH MANDIRI :
70 323 61 948 Cab.Tasikmalaya, atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia

Bank BNI :
0244 928 496 Cab.Tasikmalaya, atas nama Rumah Yatim Indonesia

BNI Syari'ah :
65 235 181 41 Cab.Tasikmalaya, atas nama Rumah Yatim Indonesia

Bank BRI :
01000 1055 2255 02 Cab.Tasikmalaya, atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia

Bank bjb :
001 777 8552 100 Cab.Tasikmalaya, atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia

Bagi Anda YANG INGIN konfirmasi silahkan SMS atau Hubungi ke 081313999801 atau 087885554556