About

Rumah Yatim Indonesia

MULIA KITA DENGAN MEMBERI, ABADIKAN YANG TERSISA DENGAN SEDEKAH

Rumah Yatim Indonesia

MULIA KITA DENGAN MEMBERI, ABADIKAN YANG TERSISA DENGAN SEDEKAH

Rumah Yatim Indonesia

MULIA KITA DENGAN MEMBERI, ABADIKAN YANG TERSISA DENGAN SEDEKAH

Rumah Yatim Indonesia

MULIA KITA DENGAN MEMBERI, ABADIKAN YANG TERSISA DENGAN SEDEKAH

Rumah Yatim Indonesia

MULIA KITA DENGAN MEMBERI, ABADIKAN YANG TERSISA DENGAN SEDEKAH

Sabtu, 14 Desember 2013

Raja Midas, Rumah Yatim

Tersebutlah Raja Midas dari Yunani yang tak pernah puas dengan kekayaan yang dimilikinya. Dia belum merasa cukup memiliki istana megah yang di dalamnya berjejeran gudang-gudang harta. Raja yang satu ini punya hobi mengoleksi segala sesuatu yang mengandung unsur emas. Tidurnya tak pernah pulas karena terus memikirkan cara cepat untuk menambah koleksi emas-emasnya.

Sebagai raja, Midas harusnya memikirkan cara menyejahterakan rakyat. Tetapi yang ada dalam pikirannya hanyalah cara mendapatkan emas banyak dalam sekejap. Midas melihat bagaimana tumbuhan dapat menghasilkan buah-buahan dan binatang ternak berkembang biak hingga banyak. Dia membayangkan alangkah indahnya bila emas juga dapat berlipat jumlahnya tanpa bersusah payah menambangnya.

Dia pun membayangkan betapa megahnya jika seluruh istananya bersepuh emas, kalau perlu pohon, bunga, dan sungai di depan istana juga mengalirkan emas. Impian gila itu menerbitkan ide di benaknya. “Itu dapat terwujud jika tanganku sakti,” kata Raja Midas.

Sama dengan orang Yunani lainnya, Raja Midas juga menyembah dewa. “Wahai dewa-dewa, berilah kesaktian kepada tanganku sehingga apa pun yang disentuhnya berubah menjadi emas,” mohon Raja Midas.

Dewa-dewa pun mengabulkan permintaan itu, dalam sekejap tangan Midas menjadi tangan paling ajaib sedunia. Untuk mencobanya, dia memegang kursi tempatnya bertahta yang dalam sekejap langsung menjadi emas. Midas langsung terpekik, “Hore... hore, ha ha ha.....kini dunia akan aku kuasai.....!”

Tapi dia masih ragu dan ingin mencobanya pada benda yang lain. Dipegangnyalah pilar istana dan langsung berubah menjadi emas kemilau. Dia pun memegang tirai jendela yang lagi-lagi berubah menjadi emas.

“Tak diragukan lagi, tanganku memang sakti, segala yang disentuhnya berubah menjadi emas!” jeritnya kegirangan.

Hari itu penghuni istana gempar melihat ulah rajanya yang berlarian ke sana ke mari dan menyentuh semua yang dilihatnya; bunga, pohon, kolam, kursi, tombak, pedang, meja, saputangan, dinding, atap, kereta istana, lampu, patung, semuanya. Dan yang paling menggemparkan, semua yang tersentuh tangan Raja Midas langsung menjadi emas.

Para pengawal istana pun khawatir, “Wah, akan sangat repot menjaga istana yang segalanya terbuat dan emas.”

Raja Midas tidak peduli, bahkan dia melewatkan jadwal tidur siangnya dan mengabaikan rasa lapar dan hausnya. Dia khawatir kesaktiannya menghilang. Karena itu, sebisa mungkin dia menyentuh semua yang ada di depan matanya. Bukan hanya kandang kuda, tahi kuda pun dipegangnya agar menjadi emas. Akibat kelelahan, Raja Midas terlelap semalaman.

Esok paginya Raja Midas terbangun. “Pelayan! Aku lapar. Siapkan makanan!” serunya. Dengan segera permintaan raja dibawakan.

Saat menyentuh piring, Midas sangat kaget karena piring itu berubah menjadi emas. “Aha! Kesaktianku belum hilang!” serunya gembira.

Lalu dia mengambil buah apel, yang juga langsung berubah menjadi emas. “Hore! Kesaktian tanganku abadi, tidak akan hilang dariku!” Dia mulai mengkhayal untuk menyentuh seluruh barang yang ada di kerajaannya, termasuk rumah-rumah penduduk.

Celakanya, semua makanan yang dihidangkan selalu menjadi emas saat tersentuh tangannya. Raja Midas terpaksa menahan lapar. Dia bingung bagaimana cara makan tanpa tangan, apakah seperti ayam saja yang cukup mematuk?

Sejenak kerisauannya sirna karena anak-anak dan istrinya menghambur ke dalam pelukan. Raja Midas pun spontan memeluk keluarganya sepenuh cinta. Dan dalam sekejap anak-anak dan istrinya berubah menjadi patung emas berkilauan.

“Tidaaaaak!!” jerit Midas.

Para pelayan dan pengawal pun lari meninggalkan istana. Mereka takut tersentuh Raja karena akan menjadi patung emas. Bahkan rakyat pun menjauhinya. Mereka lebih suka menjadi manusia yang hidup seadanya, biarlah tidak punya emas. Akibatnya Raja Midas ditinggal sendirian, kesepian, dan kelaparan.

Dengan menangis tersedu-sedu, Raja Midas memohon kepada para dewa untuk mencabut kesaktiannya. Dia berjanji tidak akan serakah lagi. Emas yang berlimpah telah menyengsarakannya, hingga dia kesepian dalam kesendirian. Beruntung dewa masih memberi kesempatan kedua, tangan Raja Midas kembali normal dan segala yang telah berubah menjadi emas kembali seperti sediakala.

Raja Midas akhirnya bahagia dengan apa yang sudah dimilikinya, bersama keluarga tercinta, para sahabat, dan rakyatnya. Dia tidak mau lagi mengejar harta karena tak ingin kehilangan kebahagiaan sejati bersama orang-orang tercinta.

Sahabat, Tragedi Raja Midas hanyalah dongeng yang sulit dibuktikan kebenarannya, tetapi dongeng tersebut mengandung pelajaran berharga betapa keserakahan hanya menghancurkan kebahagiaan.

Bahagia itu diantaranya mensyukuri kebersamaan dengan orang-orang yang kita cintai.

KEKAYAAN KITA YANG SESUNGGUHNYA ADALAH HARTA, ILMU DAN ANAK YANG MAMPU MEMBERI MANFAAT KEPADA BANYAK ORANG

Jangan biarkan LELAH KITA MENCARI HARTA menjadi SIA-SIA, jadikan harta kita menjadi ABADI mendampingi kita dan menjadi PENOLONG kita di akhirat kelak, ikuti segera Program 'MEMBELI TANAH SORGA' di :

https://www.facebook.com/media/set/?set=a.10152102372357008.1073741846.54017882007&type=1

By : MOTIVATOR IDEOLOGIS,
JALUR CURHAT TANPA BATAS
PIN BB : 75AEDD52
WhatsApp : 08788 555 4556
-----------------------------------
MULIA KITA DENGAN MEMBERI, ABADIKAN YANG TERSISA DENGAN SEDEKAH bersama http://www.rumah-yatim-indonesia.blogspot.com/
------------------------------------

Rekening Rumah Yatim Indonesia

Bank BCA :
054 0766 100 Cabang Tasikmalaya atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia

Bank MANDIRI :
131 0010 47 1011 Cab.Tasikmalaya, atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia

Bank MUAMALAT:
151 001 9138 Cab.Tasikmalaya, atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia

Bank SYARIAH MANDIRI :
70 323 61 948 Cab.Tasikmalaya, atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia

Bank BNI :
0244 928 496 Cab.Tasikmalaya, atas nama Rumah Yatim Indonesia

BNI Syari'ah :
65 235 181 41 Cab.Tasikmalaya, atas nama Rumah Yatim Indonesia

Bank BRI :
01000 1055 2255 02 Cab.Tasikmalaya, atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia

Bank bjb :
001 777 8552 100 Cab.Tasikmalaya, atas nama Yayasan Rumah Yatim Indonesia

Bagi Anda YANG INGIN konfirmasi silahkan SMS atau Hubungi ke 081313999801 atau 087885554556